5 Dampak Negatif Pupuk Anorganik

Pupuk kimia atau anorganik memang digemari oleh para petani. Alasan utamanya yaitu karena pupuk anorganik praktis dan mudah dalam proses penggunaannya. Selain itu, kadar mineral dan unsur hara yang ada di dalam pupuk anorganik lebih jelas ukurannya.

5 Dampak Negatif Pupuk Anorganik

Dibalik kepraktisannya, ternyata menggunakan pupuk anorganik secara terus-menerus dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi tanaman maupun lahan pertaniannya. Apa saja dampaknya? Yuk, simak dampak negatif pupuk anorganik berikut ini.

1. Merusak Kesuburan Tanah

Penggunaan pupuk anorganik dapat menimbulkan efek negatif untuk lahan pertanian karena bahan kimia yang ada di dalam pupuk tidak semuanya terserap oleh tanaman. Sebagian bahan kimia tersebut larut dan masuk ke dalam tanah. Akibatnya, tanah menjadi kering dan tidak gembur lagi. Makin lama tanah akan menjadi lengket, keras, dan tidak subur.

Kondisi tanah yang keras dan lengket juga dapat mengganggu pertumbuhan akar. Akar tanaman menjadi tidak dapat tumbuh secara optimal.

Tanah yang keras dan lengket juga menyebabkan aliran air tanah menjadi tidak lancar, akibatnya tanah menjadi lembap dan memicu tumbuhnya jamur dan bakteri. Munculnya jamur dan bakteri ini dapat menimbulkan beragam penyakit pada tanaman. 

2. Membunuh Mikroorganisme di Dalam Tanah

Dampak negatif pupuk anorganik lainnya yaitu matinya mikroorganisme yang ada di dalam tanah. Tanah yang terlalu banyak mengandung bahan kimia dapat membunuh mikroorganisme yang ada di dalam tanah, seperti cacing tanah dan mikroorganisme lainnya.

Cacing tanah berperan penting dalam penggemburan tanah, sementara mikroorganisme lain di dalam tanah berperan dalam penguraian bahan organik di dalam tanah. Ketika cacing tanah dan mikroorganisme tersebut mati, akibatnya tanah menjadi tidak subur. 

3. Menimbulkan Polusi Air

Zat kimia yang terkandung di dalam pupuk anorganik juga berpotensi mencemari air yang berada di sekitar lahan pertanian. Hal ini terjadi ketika hujan maka sisa pupuk yang berada di akar tanaman akan ikut terlarut bersama air hujan lalu mengalir menuju sungai, danau, laut dan sebagian terserap ke dalam tanah. Resapan air yang terkontaminasi tersebut bisa jadi dikonsumsi manusia atau hewan sehingga dapat menimbulkan keracunan atau gangguan kesehatan.

4. Merusak Tanaman

Jika digunakan secara berlebihan pupuk anorganik juga dapat menyebabkan tanaman menjadi rusak. Mengapa demikian? Karena beberapa pupuk anorganik mengandung kalium dan magnesium.

Penggunaan pupuk yang berlebihan dapat menyebabkan penumpukan kalium dan magnesium di dalam tanah, akibatnya pH tanah berubah menjadi basa. Tanah yang terlalu basa dapat menyebabkan beberapa unsur hara menjadi berkurang atau hilang. Hal ini menyebabkan tanaman tidak dapat tumbuh secara maksimal.

Akar tanaman yang terlalu banyak menyerap bahan kimia juga dapat berubah menjadi lembek. Hal ini menyebabkan akar tidak bisa menyerap nutrisi secara sempurna. Akibatnya, tanaman dapat mengalami kekurangan nutrisi dan mati.

5. Biaya Mahal namun Produktivitas Menurun

Menggunakan pupuk aorganik yang terlalu banyak tidak hanya membuat Anda harus mengeluarkan banyak biaya, tetapi juga dapat menurunkan produktivitas. Mengapa demikian? Karena penggunaan pupuk kimia yang berlebihan tidak akan terserap sempurna oleh tanaman.

Tanaman hanya mengambil unsur hara secukupnya dari lingkungan di sekitarnya. Jadi, jika pupuk yang Anda berikan terlalu banyak, tidak semuanya akan terserap. Pupuk yang berlebihan ini justru dapat mencemari tanah dan air sekitar.

Tanaman yang tumbuh pada tanah yang terlalu banyak mendapat pupuk anorganik juga memerlukan biaya yang makin tinggi karena tanaman tersebut dapat rusak sehingga membutuhkan obat dan biaya perawatan.

Meskipun banyak dampak negatif yang ditimbulkan oleh penggunaan pupuk anorganik, pupuk jenis ini masih menjadi idola para petani karena kepraktisannya. Agar efek samping negatif ini dapat diminimalkan, usahakan untuk menggunakan pupuk sesuai dengan takaran dan tidak berlebihan. Alternatif lainnya, Anda bisa mengombinasikan penggunaan pupuk anorganik ini dengan pupuk organik.

Demikian ulasan mengenai dampak negatif pupuk anorganik. Semoga bermanfaat.